Bahasa Indonesia English


"Saat ini, Perseroan tengah menjalani sebuah transformasi penting, yaitu perubahan fokus dengan tidak hanya berinvestasi di bidang usaha perkebunan tetapi juga pada berbagai industri yang memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang."

MANAJEMEN RISIKO


Salah satu aspek penting dalam praktik penerapan GCG adalah penerapan manajemen risiko yang baik dan efektif. Penerapan manajemen risiko ini dianggap dapat melindungi Perseroan dari risiko potensial yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

Atas dasar tersebut, pengelolaan risiko dilakukan dengan mengupayakan informasi terkini dan menyeluruh bagi Direksi dan jajaran manajemen agar dapat mengantisipasi sedini mungkin potensi timbulnya risiko dan memitigasi risiko yang timbul. Dengan manajemen risiko yang andal serta didukung dengan sumber daya dan teknologi informasi, diharapkan Perseroan dapat memetakan risiko yang dapat menghambat pencapaian target perusahaan, memperkecil potensi kerugian, meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja yang pada akhirnya akan menghasilkan keunggulan kinerja dan daya saing produk.

Risiko Harga Komoditi

Indikasi : Terjadinya fluktuasi jual minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK) yang dikendalikan oleh pasar internasional.
Mitigasi : Menganalisa dan memberi nilai tambah di setiap proses bisnis untuk menghasilkan produk minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK) yang berkualitas dengan biaya yang efisien.

Risiko Pasar dan Keuangan

Indikasi : Timbulnya risiko tingkat suku bunga yang disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga pinjaman yang dikenakan bunga. Suku bunga atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dapat berfluktuasi sepanjang periode pinjaman. Kebijakan keuangan memberikan panduan bahwa eksposur tingkat bunga harus diidentifikasi dan diminimalisasi/dinetralisasi secara tepat waktu.
Mitigasi : Melakukan analisa margin dan pergerakan suku bunga.

Risiko Hukum

Indikasi :
  • Timbulnya kepastian atas kepemilikan dan penguasaan tanah merupakan faktor penting dalam industri perkebunan;serta
  • Terjadinya kegagalan memperoleh perpanjangan jangka waktu hak guna usaha (HGU), hilangnya izin Pengelolaan tanah dalam izin lokasi, serta tuntutan atas izin lokasi dan hak guna usaha.

Mitigasi :
  • Mempelajari dan mematuhi ketentuan hukum yang berlaku dalam hal administrasi dan melengkapi persyaratan dokumen perizinan dan pertanahan yang mutakhir; serta
  • Memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar dengan melibatkan pemerintah daerah setempat dan pihak terkait mengenai izin yang telah diperoleh Perseroan.


Risiko Operasional

Indikasi : Risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem, atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem, dan produk Perseroan.
Mitigasi : Melalui fungsi pengawasan yang melekat di operasional dan melalui sistem manajemen Perseroan, melakukan review berkala dan berjenjang terhadap aktivitas operasional untuk mengurangi kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko operasional dan meminimalisir dampak dari kejadian-kejadian yang mungkin menjadi risiko operasional tersebut.

Risiko Sosial Masyarakat

Indikasi : Degradasi ekosistem akibat operasional perusahaan dapat mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat lokal.
Mitigasi : Membangun komunikasi aktif dengan masyarakat lokal, serta melaksanakan program tanggung jawab sosial yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dari sisi sosial dan ekonomi.

Risiko Perubahan Iklim & Cuaca

Indikasi : Terjadinya pergeseran pola curah hujan, kemarau panjang atau intensitas hujan yang tinggi, dan pasang surut air laut, serta kejadian iklim ekstrim lainnya dapat menyebabkan penurunan kondisi dan produktivitas tanaman yang akhirnya dapat berpengaruh pada harga dan volume penjualan.
Mitigasi : Melaksanakan pemupukan serta perlakuan agronomi lainnya disesuaikan dengan kondisi iklim agar produktivitas yang optimal dapat dicapai. Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu solusi yang telah dilakukan Perseroan, antara lain dengan membangun dan menguatkan tanggul sistem kluster untuk mengatasi terjadinya banjir.

Risiko Kebakaran Lahan

Indikasi : Terjadinya kebakaran lahan yang disebabkan oleh kelalaian salah satu pihak sehingga berdampak negatif kepada perusahaan.
Mitigasi : Melakukan upaya pencegahan terjadinya kebakaran dengan penyiraman secara berkala, membangun sistem tata air lahan gambut, serta memberikan pelatihan terkait tanggap bencana.

Risiko Degradasi Lahan

Indikasi : Kelalaian dalam tata kelola gambut dapat menyebabkan degradasi lahan dan kerusakan ekosistem.
Mitigasi : Melaksanakan tata kelola lahan gambut secara konsisten dan mengembalikan fungsi sempadan sungai sebagai area konservasi.