Bahasa Indonesia English


" Bergabungnya Perseroan di Bursa Saham Indonesia mendapat sambutan positif di pasar di mana saham PALM mengalami oversubscribed hingga 37 kali di saat harga CPO menurun. Tentunya, hal ini menjadi tantangan bagi Perseroan dalam menjaga kepercayaan publik dan investor."

Tinjauan Keuangan
Tinjauan keuangan di bawah ini dilakukan atas data tahun 2012 dengan data tahun 2011 proforma.

Pendapatan
Pendapatan meningkat sebesar 49,97% dari Rp399,57 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp599,24 miliar pada tahun 2012. Peningkatan terutama didukung oleh keberhasilan Perseroan meningkatkan produksi CPO. Volume penjualan CPO meningkat sebesar 59,57% dari 43.160 ton pada tahun 2011 menjadi 68.871 ton pada tahun 2012, meskipun harga rata-rata penjualan CPO Perseroan mengalami penurunan 0,88% dari Rp7.207/kg menjadi Rp7.144/kg.

Pendapatan meningkat sebesar 49,97% dari Rp399,57 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp599,24 miliar pada tahun 2012. Peningkatan terutama didukung oleh keberhasilan Perseroan meningkatkan produksi CPO.

Beban Pokok Penjualan
Peningkatan Beban Pokok Penjualan di tahun 2012 sebesar 91,58% dari Rp238,60 milliar pada tahun 2011 menjadi Rp457,13 pada tahun 2012 miliar terutama disebabkan oleh meningkatnya pembelian bahan baku TBS dari pihak ketiga sebesar 182,30% dari Rp69,68 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp196,67 miliar pada tahun 2012 dan meningkatnya beban langsung pemeliharaan, panen dan pemupukan sebesar 68,56% dari Rp92,53 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp155,97 miliar pada tahun 2012 seiring dengan luas TM inti Perseroan yang meningkat sebesar 6.062 Ha menjadi sebesar 19.557 Ha.

Laba Bruto
Sebagai akibat yang telah dijelaskan diatas, laba bruto menurun sebesar 11,72% menjadi Rp142,11 miliar pada tahun 2012 dari sebelumnya Rp160,97 miliar pada tahun 2011 dan marjin laba bruto mengalami penurunan menjadi sebesar 23,71% di tahun 2012 dari sebelumnya sebesar 40,28% di tahun 2011.

Total Aset
Total aset Perseroan meningkat sebesar 17,01% dari Rp2.809,37 milliar di tahun 2011 menjadi Rp3.287,23 milliar di tahun 2012, sebagian besar disebabkan oleh kenaikan pada aset tetap tanaman dan non tanaman sehubungan dengan belanja modal Perseroan, penanaman baru, perawatan TBM serta adanya kenaikan surplus revaluasi pada aset tetap tanah dan tanaman Perseroan.

Total Liabilitas
Liabilitas meningkat sebesar 38,74% dari Rp1,73 triliun di tahun 2011 menjadi Rp2,40 triliun di tahun 2012, terutama disebabkan oleh:

• Peningkatan berupa :

  • Hutang lain-lain kepada PT Hamparan Karunia Nusantara atas pembelian saham PT Alam Permai sebesar Rp492,93 miliar;
  • Kewajiban pajak tangguhan atas surplus revaluasi sebesar Rp231,03 miliar;
  • Hutang jangka panjang kepada Goddard Street Investment Pte. Ltd. sebesar Rp77,36 miliar;
  • Peningkatan hutang bank sebesar Rp66,76 miliar
  • Serta cadangan untuk mengantisipasi biaya yang mungkin timbul atas proses penyelesaian gugatan sebesar Rp55,54 miliar.

• Penurunan berupa :

  • Pelunasan pinjaman kepada pihak berelasi pada entitas anak sebesar Rp324,78 miliar

Ekuitas
Jumlah ekuitas menurun sebesar 17,64%, dari Rp1.082,75 miliar di tahun 2011 menjadi Rp891,74 miliar di tahun 2012 terutama disebabkan oleh:

• Penurunan berupa :

  • Adanya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas pengendali sebesar negatif Rp365,62 miliar;
  • Rugi tahun berjalan sebesar Rp83.30 milliar;
  • Proforma modal sebesar Rp233,86 miliar;
  • Penurunan pendapatan komprehensif lainnya sebesar Rp84,07 miliar;

• Peningkatan berupa :

  • Setoran modal dari pemegang saham dan masyarakat melalui penawaran umum saham perdana sebesar Rp581,50 miliar.

Penggunaan Dana Penawaran Umum
Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Oktober 2012. Total dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum setelah dikurangi dengan biaya penawaran umum adalah Rp290,18 miliar. Dana yang diperoleh ini akan digunakan untuk:

  • Sekitar 85% (delapan puluh lima persen) akan dipergunakan untuk membiayai belanja modal Entitas Anak berkaitan dengan kegiatan pembebasan lahan dalam rangka perluasan areal perkebunan, kegiatan penanaman perkebunan kelapa sawit, perawatan TBM, pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung perkebunan, dan pembangunan PKS.
  • Sekitar 15% (lima belas persen) akan dipergunakan untuk membiayai modal kerja Entitas Anak, antara lain pembelian TBS, pengadaan bahan baku, dan biaya operasional lainnya. Sampai dengan 31 Desember 2012, Perseroan telah menggunakan dana tersebut sebesar Rp54,15 miliar dan sisanya Rp236,03 miliar masih terdapat pada Perseroan dalam bentuk giro dan deposito berjangka.